Budak kamera

18 05 2009

Perkembangan teknologi digital yang kini sudah memasuki dunia fotografi mau tidak mau membawa perubahan pola perilaku fotografer. Terutama mereka yang mungkin tidak mengalami era pemakaian film negatif. Mengapa saya katakan demikian ? Karena dengan kamera digital seolah olah kita bebas berbuat apa saja, bisa dikatakan bebas dari “kerugian” film.  Kalau jaman film, seorang fotografer mesti berhati hati didalam membidik obyeknya. Memperhatikan komposisi yg baik, arah datangnya cahaya, jenis obyeknya apakah bergerak atau diam. Semuanya penuh dengan perhitungan….lalu ….klik. Tercipta sebuah bayangan, baru sebuah bayangan didalam negatif film, masih perlu di develop supaya jadi negatif kemudian masih lagi perlu di cetak sampai benar benar kelihatan gambarnya. Berbeda dengan era digital sekarang, jepret..wah kurang bagus, di delete, jepret lagi. Akibatnya fotografer menjadi budak dari Kamera Digital, seolah kita bekerja untuk dia, bukan kamera bekerja sesuai keinginan kita. Betapa mudah hanya dengan memasukan pilihan pada “P” (= program ) maka gambar pasti jadi oleh bidikan siapapun bahkan yang tak mengerti teknik foto sama sekali. Karena kamera digital sekarang sudah semakin canggihnya, jadilah Anda sebagai fotografer yang “bodoh”. Demikian juga para fotografer yang meliput foto pernikahan yang asal jepret saja, misalnya saja diperlukan 80 frame saja maka ia bisa memotret sampai 200 frame. Apakah ini bukan pemborosan? Mereka bilang “Kan kita tidak kehilangan film ?”. Kemudian harga yang sekarang sangat hancur hancuran di dalam penjualan Jasa Fotografi sangat sangat menjatuhkan nilai seni itu sendiri. Mereka tidak berfikir bahwa sebenarnya usia kamera ada batasnya, shutter ada umurnya. Ini yang seringkali tidak diperhitungkan oleh para fotografer yang “asal murah”, coba saja setelah kameranya rusak maka perhitungan alokasi dana yang disediakan untuk membeli kamera tentu tidak seimbang dengan harga yang ditetapkan terlalu murah. Betapa sering sekarang para fotografer mengeluh demikian :” Sekarang harga pemotretan dokumentasi hancur hancuran, kita kalah dengan mahasiswa pak”. Kalau saya ditanya demikian saya akan katakan bahwa mereka itu tidak memperhitungkan penyusutan kamera, biarkan saja nanti mereka pasti akan tahu sendiri “rasanya”. Pola perilaku fotografer sebenarnya tidak perlu berubah denga adanya kamera yang lebih canggih, tetap kedepankan taste dalam memotret, tidak perlu memboroskan frame, bersikaplah bijaksana dengan kamera Anda. Ingat The Man Behind The Gun, tetap Andalah penentunya, jangan jadi budak kamera Anda.





Foto Group

15 05 2009

Foto group session merupakan sebuah acara seremonial yang nampaknya sudah menjadi kewajiban didalam penyelenggaraan sebuah event yang melibatkan orang banyak, apalagi peserta event tersebut berasal dari berbagai daerah. Ambillah contoh training sebuah perusahaan, meeting nasional, Diklat ( Pendidikan dan Latihan, Seminar, Workshop dan sebagainya. Biasa dalam rundown acaranya pastilah ada foto session didalamnya. Berikut hal hal yang perlu diperhatikan dalam foto session oleh fotografer :

  • Adakan pertemuan dengan panitia seksi dokumentasi ataupun event organizer yang bertanggung jawab atas photo session tersebut. Catat nomor teleponnya. Sebaiknya memakai surat penawaran resmi, meskipun transaksi sudah deal secara lisan. Karena Anda sebagai professional maka surat penawaran ini sangat penting sebagai dasar berpijak bagi kedua belah pihak. Waktu pemotretan, harga pemotretan, uang muka dan pelunasan, hasil foto harap dicantumkan dengan jelas pada penawaran.
  • Pilihlah tempat untuk photo session bersama panitia. Usulkan pada panitia tempat yang memenuhi syarat untuk berfoto. Pertimbangan luas tempat, angel pemotretan, jarak pemotretan, jatuhnya sinar matahari langsung, jumlah orang yang difoto, alternatif lokasi jika saat pemotretan ternyata turun hujan merupakan pertimbangan utama yang harus diperhatikan.
  • Survey lah tempat sebelum dilakukan pemotretan. Kendala kendala teknis kadang kadang muncul saat pemotretan berlangsung seperti misalnya : listrik mati sehingga lampu flash tidak bisa berfungsi, rol kabel yang tidak berfungsi, lokasi stopkontak terdekat, kursi kursi yang diperlukan untuk duduk para pejabat yang berfoto dan sebagainya.
  • Ada kalanya hasil pemotretan harus ditulisi dengan nama nama peserta. Persiapkanlah kertas kecil kecil kira kira seukuran 5 x 10 cm, bagikan kepada peserta foto sesaat sebelum melakukan pemotretan. Tentunya masing masing kertas sudah diberi identitas lokasi ( misalnya DEPAN No : 1 atau berdiri No: 1 dst ), lalu peserta diminta menuliskan namanya pada kertas dengan memakai huruf kapital, ini untuk memudahkan desainer dalam melakukan penyuntingan foto. Selain itu untuk cros cek kebenaran penulisan nama Anda bisa meminta daftar nama peserta kepada panitia. Perhatikan dalam hal ini penulisan Gelar, judul event, tanggal event dan lokasi event. Sertakan juga logo perusahaan, khusus untuk logo ini ada baiknya sebelum acara dimulai, Anda sudah mendapatkannya karena bisa jadi logo itu tidak tersedia dalam bentuk soft copy tetapi dalam bentuk gambar yang harus kita sunting lagi untuk mendapatkan hasil maksimal.
  • Hadirlah lebih awal sebelum acara photo session dimulai. Ada beberapa event yang hanya menyediakan waktu sangat sedikit sehingga fotografer harus secara cepat menata orang agar formatnya simetris.
  • Lakukan penyuntingan dan sampaikan prove / pra cetak kepada panitia penyelenggara. Mintalah tanda tangan tanda setuju pada foto yang posenya disetujui untuk diperbanyak ( dicetak banyak ). Jangan sampai terjadi bahwa foto sudah dicetak, katakan 100 lembar tetapi penitia tidak berkenan atau bahkan mengelak dengan alasan bukan pose itu yang ia pilih.
  • Serahkanlah hasil foto se segera mungkin plus faktur atau nota kepada panitia. Satu hal yang perlu juga disampaikan diawal transaksi adalah masalah komisi untuk panitia. Apakah Anda akan memberikannya dalam bentuk prosentase rupiah dari penjualan atau dalam bentuk rupiah per lembar foto, gratis foto liputan acara atau dalam bentuk lain misalnya free photo session untuk panitia. Ini merupakan kreatifitas Anda sebagai fotografer. Jangan lupa menyertakan softcopy CD kepada panitia. Ada ide kreatif yang bisa Anda tawarkan yaitu dengan menjual soft copy dengan harga murah kepada peserta langsung, sehingga omset Anda juga bisa bertambah dari hasil penjualan softcopy ini.

Mudah mudahan catatan ini berguna bagi teman teman fotografer semua.





Kiddy Photography

6 05 2009

Bayi dan anak anak merupakan obyek foto yang menarik bagi fotografer. Selain obyek foto sebenarnya mereka juga obyek “penghasilan” bagi sang fotografer. Mengapa tidak? Karena kalau si anak bisa diabadikan dalam foto dan nampak lebih menggemaskan, lebih lucu maka tentu si orang tua dengan sukarela merogoh kocek dalam dalam demi menebus foto foto anaknya. Beberapa ide buat fotografer untuk tidak menyepelekan anak anak ini diantaranya adalah : Bagi fotografer yang serius ingin investasi di studio foto khusus untuk anak anak, ini sebenarnya merupakan investasi jangka panjang. Sebab ketika sudah mengenal Anda sebagai studio foto maka tentu selain berfoto di indoor maka selanjutnya adalah order untuk foto ulang tahun, wisuda, pernikahan sampai bahkan dia mempunyai anak lagi. Investasi pada studio anak janganlah tanggung-tanggung. Warna cerah merupakan pertimbangan utama untuk studio anak, properti lengkap seperti baju baju tokoh tokoh kartun, permainan anak. Gambar dinding dengan tokoh kartu atau binatang yang lucu lucu. Buat dalam sebuah rangkaian album yang lucu dengan warna warni menarik. Buatlah seorang anak menjadi krasan dan tidak takut terhadap properti studio. Biasanya anak akan takut terhadap lampu studio. Bikin sedemikian rupa sehingga tidak menakutkan. Fotografer memakai properti yang lucu lucu agar anak merasa familiar. Pemotretan tidak langsung dilakukan begitu anak masuk ke studio, Buatlah dia dapat menyesuaikan dengan lingkungan studio. Buat contoh foto yang menarik dan lucu lucu. Jika Anda mampu membuat anak menjadi tidak takut didalam studio, apalagi membuat mereka bisa tertawa dan senang. Itu merupakan kunci membuat foto yang baik. Bekerja sama dengan: playgroup, taman kanak kanak, toko mainan anak, restauran keluarga, kursus inggris untuk anak dan lain sebagainya. Buat gimmick atau cindera mata menarik untuk anak yang berfoto.